Voyage 65 - Pencarian Titik Terang
Pencarian ini berawal ketika saya mencari ‘titik terang’ untuk mendamaikan jiwa yang semakin hari semakin gelisah. Keadaan terkadang memaksa kita untuk berpikir dan bertindak di luar nalar kita.
Penyesalan, rasa ketidakpercayaan dan kehampaan menjadi santapan keseharian, tanpa saya sadari.
Berbekal buku yang mengulas tuntas bagaimana berdamai dengan situasi, gerakan yoga yang menenangkan dan dihujani ribuan lagu klasik dan musik meditasi yang setidaknya mampu mengurangi bahkan memberikan rasa tenang.
Namun, perasaan gelisah ini terus hadir seiring berakhirnya bacaan buku dan lantunan music di telinga.
Hopeless, pencarian yang tiada akhir….
Sampai saatnya, ditengah rasa yang tak mampu saya kuasai ini, terdengar suara adzan dari pengeras suara di Masjid Al Mustafa, Istanbul, tepat di sebelah café dimana kami berada.
Saat itu, detik itu, saya terhenti! Badan terasa kaku dan bergetar,
Astagfirullah, betapa saya telah lalai.
Saya mencari dan terus mencari sumber kedamaian…
Sumber itu ada disini, di dalam hati, yang haus siraman lantunan ayat suci.
Saya mencoba mengingat kapan terakhir kali saya membaca al quran dan kapan terakhir saya menginjakkan kedua kaki ini di Mesjid.
Kegilaan akan kesibukan duniawi telah melemahkan saya.
Saya melangkahkan kaki menuju mesjid, mengambil wudhu dan sholat berjamaah. Tangisan ini tak terbendung, mengalir layaknya aliran sungai menuju lautan. Tuhan semoga Engkau mengampuni segala dosa kami, yang telah lalai akan perintahMu. Amiin.