Key West USA

Voyage 44 - Mayday Mayday

Pagi itu 02:15 subuh saya terbangun. Suara gesekan dan dentuman anchore di deck C terdengar keras, sangat keras. Saya keluar cabin dan disepanjang koridor terlihat normal. Apa mungkin yang lain tidak terganggu? Saya kembali tidur dan bunyi gesekan semakin keras, saya menyalakan televisi untuk melihat ship channel dan ternyata ombak diluar cukup tinggi, Arnold yang tertidur di bunk bed atas, saya bangunkan dan meminta dia untuk siaga. Sayapun menelepon front office untuk memastikan apa yang terjadi dan ternyata ombak diluar sangat besar sebagian menghantam main deck starboard side, bahkan “bow” deck depan yang pada posisi normal setinggi kurang lebih 10 meter, saat ini bergerak sesaat hampir rata dengan permukaan laut.

 

Bridge team melalui public audio menginformasikan bahwa saat ini kapal sedang melewati badai di perairan Pacific. Semua crew dan tamu diharap untuk tetap waspada, tidak keluar dari cabin dan area tertutup. “ No one allowed to proceed open deck”

 

Inako! Kami menyiapkan life jacket dan menunggu di luar cabin, ternyata beberapa crew sudah disana. Tugas kami adalah menunggu informasi selanjutnya dan berharap bahwa emergency alarm tidak pernah terjadi, karena apabila itu terjadi artinya kondisi darurat dan sistem evakuasi dimulai. Kami harus tetap waspada, disepanjang koridor cabin, kami berkumpul dan berdoa untuk keselamatan kami dan seluruh penumpang kapal.

 

Saat itu yang terus ada dalam pikiran adalah keluarga dan teman, apakah masih ada kesempatan bagi saya untuk bertemu? Badan terasa lemas, hati terus meyakinkan bahwa semuanya akan baik adanya.

Sempat terpikir, kenapa saya harus ada disini, ditengah lautan antah berantah…..

Namun apapun yang terjadi adalah kehendakNya. Berpasrah diri adalah hal terbaik yang bisa saya lakukan saat itu.

 

30 menit berlalu dan Bridge team kembali menginformasikan bahwa kapal telah berhasil melalui badai dan jalur kembali normal.

 

Teriakan syukur terucap, kami saling merangkul dengan suka cita, saya kembali ke cabin untuk sujud syukur.

 

Terimakasih ya Tuhan, hidup ini penuh mukzizat.