Voyage 52 - Do You Understand?
Mungkin karena mimpi buruk tadi malam, suasana hati pagi ini kurang bersahabat. Saya lebih banyak menghabiskan jam kerja pagi ini dengan design PEP Calendar dan menentukan kegiatan apa saja untuk crew sebulan ke depan. Hari ini saya mengurangi intensitas berkomunikasi dengan crew.
Dengan pikiran setengah melayang, tiba tiba masuk lah Cellar Master ke kantor, tanpa basa basi apalagi greeting, dia langsung menaikkan oktaf suaranya dan menyalahkan saya yang pada saat itu sedang kurang MOOD. Dia merasa sudah menjalankan 15 minutes training dan sudah memasukkan di sistem namun saya masih mengirim reminder dan cc ke Hotel Director dan dia merasa tersinggung.
Honestly! Saya terkenal dengan tingkat kesabaran yang tinggi, tapi untuk kasus ini, mohon maaf.
Saya langsung berdiri dengan oktaf yang tidak kalah tinggi.
“so, can you show me if you already done for your 15 minutes training?” dada mulai sesak.
“Of course, check your computer and find the folder” nada tetap di oktaf yang sama dengan tingkat confidence yang tinggi.
“ok, have a look, this is your folder and I can not find your file,.here it’s only note mentioned that you will do it later.”
“yes, correct, I told you I’ve done, what’s wrong with you” naik setengah oktaf
“now listen, my QUESTION is where is the file? I need the form that have been signed by all your team. DO YOU UNDERSTAND?” suara saya naik 1 oktaf lebih tinggi
“oh come on.. Michelle, he is so rude., sambil memasang muka geram seakan dia diperlakukan tidak hormat.
Inako, apakah ini arti mimpi buruk tadi malam? Michelle menghampiri Robert si cellar master, Michelle minta maaf atas sikap saya dan segera dia mengusap pungung saya dengan perlahan untuk memastikan bahwa saya tetap tenang.
Akhirnya Michelle menjelaskan ke si tukang wine itu bahwa yang dibutuhkan adalah file form nya bukan note yang menyatakan sudah ataupun akan dilaksanakan, karena apabila ada audit Henry yang akan kena karena dial ah yang incharge untuk itu. Dan tolong apabila mau konfirmasi tanyakan baik baik, dia bersikap seperti itu karena sikap kamu. Saya bukan membela dia, tapi saya menyaksikan sendiri. Ini kantor saya.
Inako! Michelle ini bagai sungai di gurun pasir, itulah cerdasnya dia.
Satu jam kemudian, Robert kembali ke kantor menginformasikan bahwa file sudah disimpan di folder I drive, dan dia meminta maaf atas sikap yang telah membuat saya marah. FIN.
Terkadang kita memang harus bersikap tegas untuk beberapa orang yang suka sewenang wenang. Apa yang terjadi mungkin contoh buruk, tapi bagi saya itu adalah pelajaran untuk dia agar menghormati sesama rekan kerja.