Voyage 21 - Samantha
Hari ini posisi di Inside Passage. Duduk di depan komputer sambil menguap-nguap..diirngi live Toefle Test dari belakang kursi, maksudnya Anna sedang sibuk ngobrol dengan shop ambasador dengan was wes wos nya... tambah ngantuk jadinya.
Ngedit foto nampaknya seru juga ya, tapi nanti saja lah kalau Anna istirahat. Anyway, dua hari lalu saya baru beli kamera Canon Powershot di Fred Meyer, Juneau. Finally si Handicam lama pensiun, spec nya lumayan canggih. Tiap hari dipelototin di bolak balik, di otak atik, sekarang lagi di tinggal di cabin, kangen, pengen foto foto.
**
Awalnya males ikutan tour ini, entah kenapa pagi itu, suasana hati lagi mendung, seseblakan. Berhubung Pa Yono ngajak ikutan tour dan saya pikir-pikir saatnya si kamera baru ini beraksi, alhasil ikutlah. Tepat jam 2 siang, saya sampai di pier, ternyata peserta tour sudah berkumpul. Ada Danny event manager dengan temannya, ada Mary youth coordinator dan ada Samantha, the girl whom I talked before in the Party story. Sudah cerita belum ya, nanti saja bahasnya ya di edisi khusus.
Masuklah kami berempat di Boat, tertinggal pak yono yang ‘katanya’ mau liat dulu ada apa gerangan di kerumunan yang tadi kami lewati. Kami sudah duduk, ambil posisi di lantai 2 dan 5 menit kemudian pa Yono datang, saya lambaikan tangan dan teriak,
“Pak over here!”
“ I’ve just seen the bear package, there are 40 bears there, so I guess I’ll join the Bear’s tour..
“what???”
“Better you sit in the lower level, all right see you then”
Cerdaskan, padahal dia yang bilang Anna kalau saya tidak ikut tour dia tidak ikutan tour Crab ini. Nah sekarang?
Tapi Tuhan memang sudah mengatur segala sesuatunya. Akhirnya, saya duduk dengan Samantha. Saat itu kami merasa jauh lebih dekat dan akrab, banyak obrolan mulai cerita paket-paket yang pernah kita ikuti, sharing menunjukkan photo dari kamera sampai cerita keluarga masing-masing, bahkan dia liatin foto ibunya, saat itu, dunia teralihkan hanya untuk dia , penjelasan si tour guide pun terlewatkan beberapa episode, bagi saya, saat itu cerita dari Samantha jauh lebih menarik.
Tapi tenang, kalau orang pada tertawa atau tepuk tangan, saya juga ikutan, berkesan turut memperhatikan.
Dan entah mengapa, bagi saya gadis ini terasa beda dengan gadis-gadis Amerika lainnya. Dia lebih calm, humble dan tentunya cantik bonusnya perawakannya tinggi, sampai saya harus ngangkat kepala kalau ngobrol, dikit aja sih ngangkat nya.