Sintren : Perawan Dalam Balutan Mistik
Aroma tajam mulai menyesakkan pernapasan saya, saat sang ketua adat mulai membakar kemenyan, ya kemenyan yang biasa digunakan untuk mendatangkan roh halus.
Sesosok gadis perawan terbaring lemas, diikat tali dari dada sampai ke ujung kaki, jampi-jampi mulai terdengar menggema dari suara 4 orang laki2 yang membacakan mantra,
Suasana membeku, layaknya TV yang sedang di “Mute”, saya dan beberapa rekan saya hanya menatap kosong sambil berusaha berpikir, apa yang akan mereka lakukan terhadap gadis malang tersebut.
Perlahan, tubuh mungil mulai tertutup kain, ya tertutup rapat dari kepala sampai ujung kaki, astaga dia kan masih hidup? Protes saya dalam bathin,”…mantra dan aroma kemenyan jadi satu bait lagu yang terus mengiang selama 30 menit.
Di tengah rasa penasaran yang begitu kuat, It’s marvelous, muncullah sesosok gadis cantik berhias lengkap dengan pakaian pengantin adat jawa berwarna kuning terang!
Gadis lugu yang terikat dan ditutup kain, telah berubah wujud. Benar benar magic, bagaimana mungkin seseorang yang terikat dapat berubah menjadi sosok cantik dan berpakain pengantin lengkap!
Masyarakat Cirebon menganggapnya sebagai suatu kesenian daerah yang bernama SINTREN, sebuah suguhan tarian dimana penari nya adalah sesosok gadis polos tanpa make up (harus masih perawan) yang berubah menjadi sesosok gadis penuh pesona, dengan menggunakan kaca mata hitam.
Dia melenggok gemulai layaknya penari, tapi jangan pernah anda mencoba melempar gadis tersebut dengan uang koin, karena apabila bagian dari tubuhnya terkena uang logam, sang penari akan jatuh pingsan.
Pertunjukan ini dapat kita nikmati apabila kita berkunjung ke salah satu keraton di Cirebon Jawa Tengah, tentunya dengan membuat reservasi terlebih dulu. Selain di keraton, masyarakat Cirebon pada umum nya menggelar kesenian Sintren berkeliling ke Daerah luar Cirebon.
Tidak hanya Sintren yang dapat kita kagumi, keberadaan tiga keraton telah menjadikan Cirebon sebagai salah satu pusat kebudayaan di Indonesia.