Pre Voyage - Basic Safety Training
Tidak pernah terbayang bahwa saya akan menjadi fire fighter alias pemadam kebakaran, seru pastinya!.
Hari itu, field practice, kami ber 29 tiba di lapangan situ Gintung Tangerang. Tempat wisata yang cukup luas dan nyaman.
Layaknya seorang pemadam kebakaran, kami dilengkapi dengan pakaian khusus lengkap dengan sepatu boot. Mr. Heri selaku instruktur, menjelaskan dengan sangat jelas dan cukup kocak perihal peralatan apa dan bagaimana menjadi seorang pemadam kebakaran , suasanapun begitu cair dan hangat.
Selama ini saya hanya melihat mereka dari televisi atau dipinggir jalan, uniknya sekarang saya merasakannya langsung.
Beberapa point penting yang kami pelajari diantaranya :
- Teknik memasang dan melempar selang / snooze
- Pengenalan, teknik pengisian dan cara pemakaian tabung pemadan kebakaran
- Dan tentunya praktek penyelamatan, kita diminta masuk ke ruangan yang gelap dan berasap, 3 lantai dengan menggunakn briething asparagus (tabung oksigen), bagaimana kita bisa bergerak di dalam kegelapan. Dan terakhir praktek memadamkan api dengan menggunakan alat pemadam kebakaran ringan (tabung portable dan teknik menggunkan alat pemadam kebakaran tetep, menggunakn selang yang disambungkan ke hydrant.
“Henry..” sayapun maju saat dipanggil pak Heri untuk praktek penggunaan breathing asparagus.
Dengan seragam warna orange, saya memasang “hernest” yang sudah dipasang tabung oksigen dengan kekuatan 200 Bar. Setelah dirasa pas dan nyaman dengan badan, saatnya menggunakan masker yang terhubung ke tabung oksigen, pastikan kita tidak bisa bernafas, baru setelah saluran tabungnya di putar kita bisa menghirup oksigen.
Petualangan dimulai, setelah pinggang diikat dengan tali, sayapun masuk ke dalam smoke chamber, ruangan yang terbuat dari besi berukuran sekitar 4x3 meter denagan tinggi 10 meter yang terbagi menjadi 3 lantai. Dimasing-masing lantai disekat menjadi 2 ruangan dan terdapat tangga dengan kemiringan 180 derajat. Kebayangkan? Gelap, penuh asap, tugas kita adalah meraba untuk bisa mencapai ke lantai paling atas.
Sempat panik saat saya mulai sedikit kesulitan bernapas, meskipun pakai masker, mungkin karena belum terbiasa ditambah harus menaiki tangga besi yang cukup licin.
Dengan penuh semangat , akhirnya sayapun berhasil sampai dilantai paling atas.
Kegiatan ini adalah satu dari bagian yang di sebut dengan Basic Safety Training, selain belajar di kelas mengenai program keselamatan di laut dan pelatihan P3K, juga dilaksanakannya pelatihan lapangan seperti pemadam kebakaran dan evakuasi penyelamatan di laut pada saat keadaan darurat, salah satu yang kami lakukan adalah dengan terjun dari ketinggian 4 meter ke kolam renang.
Kegiatan di atas merupakan salah satu persyaratan sebelum berangkat bekerja di kapal pesiar.